(Mojokerto) Pusbimdik - Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu mendukung acara temu akrab (Tapak) yang ke- XVII Surabaya yang diselenggarakan di Mojokerto, 27 Juni 2025.
Tapak yang ke- XVII Surabaya merupakan acara kepemudaan umat Khonghucu dengan tujuan untuk memperdalam pengetahuan agamanya serta menjalin relasi dan hubungan baik antar muda-mudi di setiap klenteng, khususnya di Provinsi Jawa Timur dan Bali.
Sekira 150 peserta yang menghadiri Tapak ke-XVII di antaranya berasal dari Teng Swie Bio Krian, Pao Sian Lin Kong Sumenep, Hok Liong Kiong Jombang, Hong San Kiong Gudo, Hok Swie Bio Bojonegoro, Hok Sian Kiong Mojokerto, Eng An Kiong Malang, Tjoe Tik Kiong Pasuruan, Tjoe Hwie Kiong Kediri, Poo An Kiong Blitar, Tao Kwan Thay Qing Gong Surabaya, Hwie Ing Kiong Madiun, Pakin Solo, Ban Eng Bio Adiwerna, dan Hok Tek Bio Purwokerto.
Peserta yang hadir tak hanya dari provinsi Jawa Timur melainkan beberapa dari Jawa Barat, seperti Pakin Tangerang, Makin Bandung, dan Hoo Tek Bio Gunung Sindur. Serta,daerah lainnya seperti Pakin Jawa Tengah, Makin Medan, dan Khongciu Bio Bali.
Kepala Pusbimdik, Susari, yang diwakilkan oleh Lie Suprijadi menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan kepemudaan Tapak ke-XVII. “Acara ini memberikan dampak positif bagi kepemudaan Khonghucu, sehingga lebih mengenal lagi agamanya sebagaimana spirit Kementerian Agama dalam mendekatkan umat terhadap agamanya.” ucapnya saat memberikan sambutan.
Berkenaan dengan kegiatan kepemudaan, Kepala Pusbimdik turut mendorong generasi Khonghucu agar meraih beasiswa Pendidikan Tinggi di Sekolah Tinggi Agama Khonghucu Negeri (SETIAKIN), Bangka Belitung yang saat ini sedang proses pembangunan.
“Kami membuka beasiswa penuh untuk anak-anak yang akan berkuliah di SETIAKIN Bangka Belitung. Silahkan manfaatkan dengan baik kesempatan beasiswa ini agar generasi umat Khonghucu merawat potensinya dalam meneruskan nilai-nilai agamanya melalui pendidikan tinggi keagamaan Khonghucu.” tambahnya.
Tapak ke-XVII Surabaya mengusung tema Know Your Roots and Empower Self sebagai bentuk wadah pencarian identitas diri di masa remaja, sehingga para peserta lebih mengenal siapa dirinya dan juga agamanya.
Tema demikian berkaitan dengan ajaran Kitab Si Shu, tepatnya pada Lun Yu XIII:3:2 "Nabi bersabda: Akan kubenarkan lebih dahulu nama-nama.".***