Keutamaan Moralitas dalam Ajaran Khonghucu untuk Menghadapi Tantangan Zaman Modern.

Persiapan Sembahyang Umat Khonghucu di Klenteng

Jakarta (Pusbimdik) - Moralitas merupakan inti utama dalam pengembangan karakter manusia menurut ajaran Agama Khonghucu karena moralitas mencerminkan watak sejati yang diberikan Tian 天, yaitu Tuhan atau Langit, pada saat manusia dilahirkan.

Watak sejati ini terdiri dari benih-benih kebajikan yang dikenal sebagai 仁 Rén, Yi 义, Li 礼, dan Zhi 智. Keempat kebajikan tersebut adalah fondasi moral paling mendasar dalam diri setiap manusia yang menjadi pijakan utama dalam membentuk karakter yang luhur.

Nabi 孔子 Kǒngzǐ mengajarkan bahwa 天 Tiān memberi manusia benih-benih kebajikan tersebut sebagai wujud hakikat watak sejati manusia. 仁 Rén adalah kebajikan kemanusiaan yang meliputi cinta kasih dan empati terhadap sesama. 义Yì merupakan kebajikan keadilan  dan kebenaran yang menuntun manusia agar berlaku adil dalam setiap tindakannya. 礼 Lǐ adalah kebajikan tata krama, etika, dan kesopanan sosial yang menjaga keharmonisan hubungan antarindividu. Sedangkan 智 Zhì merujuk pada kebijaksanaan dan pengetahuan yang membantu manusia mengambil keputusan yang tepat.

Benih-benih kebajikan ini tidak berkembang secara otomatis melainkan harus diasah dan dibina melalui pendidikan dan latihan moral agar manusia dapat mencapai kesempurnaan diri. Proses pengembangan watak sejati ini dikenal sebagai 修身 Xiūshēn yang artinya membina atau memperbaiki diri.

Proses Xiu Shen terdiri dari tahap-tahap penting yang saling berkaitan. Pertama, meneliti hakikat tiap perkara yang disebut 格物 Géwù, yaitu mengkaji dengan cermat segala hal agar pengetahuan yang diperoleh benar-benar sesuai kenyataan.

Tahap kedua adalah 致知 Zhìzhī 致知, yaitu memperdalam dan mencukupkan pengetahuan supaya tindakan yang diambil didasari kebijaksanaan. Berikutnya, 诚 意 Chéngyì merupakan proses mengimankan tekad, yaitu menumbuhkan ketulusan hati dan niat suci untuk selalu berbuat baik serta menjaga keteguhan tekad agar tidak tergoda oleh keserakahan atau kejahatan.

Tahap berikutnya adalah 正心 Zhèngxīn meluruskan hati supaya tetap dalam kondisi benar, jujur, tulus, dan bebas dari nafsu negatif. Seluruh proses ini bertujuan untuk membina dan memperbaiki diri secara terus menerus sehingga moralitas dan karakter dapat tumbuh seiring dengan pembentukan kebajikan yang kokoh.

Dalam konteks kehidupan modern saat ini, yang dipenuhi kemajuan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat, menjaga dan mengembangkan moralitas menghadapi tantangan yang lebih kompleks. Media sosial, budaya konsumtif, serta globalisasi membawa pengaruh yang berpotensi mengikis nilai-nilai kebajikan seperti empati, kejujuran, dan kesopanan. Arus informasi yang tanpa filter mudah menimbulkan kesalahpahaman dan konflik jika tidak disikapi dengan kebijaksanaan.

Namun, ajaran Khonghucu tentang moralitas dan 修身 Xiūshēn justru semakin relevan di era digital sekarang ini. Meneliti hakikat tiap perkara 格物 Géwù dapat diartikan sebagai kemampuan memilah dan menganalisis informasi secara kritis, sehingga terhindar dari pengetahuan yang salah dan penyebaran berita palsu.

Mencukupkan pengetahuan 致知 Zhìzhī menuntut diri untuk terus belajar terbuka dan bijaksana, tidak menerima segala sesuatu secara dangkal. Mengimankan tekad 诚意 Chéngyì menjadi kunci untuk menjaga niat dan tindakan tetap tulus dan bermoral, terutama di tengah persaingan dan tekanan materialistis saat ini.

Meluruskan hati 正心 Zhèngxīn sangat penting agar manusia tidak kehilangan integritas dan tetap berlaku adil, tanpa terjerumus pada kepentingan pribadi atau kelompok yang merugikan orang lain.

Pengembangan moralitas melalui 修身 Xiūshēn di zaman modern bukan hanya kewajiban individu semata, tetapi juga kebutuhan sosial yang mendesak agar tercipta masyarakat yang beradab, toleran, dan harmonis dalam menghadapi perbedaan dan perubahan zaman. Dengan memegang teguh nilai-nilai 仁 Rén, Yi 义, Li 礼, dan Zhi 智, manusia mampu membina karakter yang kuat dan menjadi teladan di tengah berbagai tantangan kehidupan modern.

Oleh karena itu, membina moralitas bukan hanya tugas pribadi umat Khonghucu, tetapi juga kontribusi penting bagi terciptanya dunia yang lebih manusiawi dan bermartabat di era kini. Moralitas yang kokoh menjadi benteng utama untuk menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi dengan kemajuan akhlak manusia, sehingga pembangunan karakter yang berlandaskan ajaran Khonghucu mampu menghasilkan kehidupan yang harmonis, damai, dan sejahtera bagi seluruh umat manusia.**

Penulis: IPDA Afat, S.Pd


Jiangdao LAINNYA