Mandarin Bootcamp Ke-8 bersama Para Laoshi Profesional: Dari 她女儿今年二十岁 hingga 冰冻三尺, Interaksi Zoom Penuh Insight

Vania Laoshi Sedang Menjelaskan Materi Bootcamp ke- 8

Program kelas Bahasa Mandarin minggu ke-8 melanjutkan pembahasan tentang 她女儿今年二十岁(Tā nǚ ér jīn nián èr shí suì) yang berarti“Anak Perempuannya berusia 20 tahun“ dengan memperluas dialog praktis sehari-hari setelah pertemuan sebelumnya menguasai dasar 她是我的汉语老师 (tā shì wǒ de Hànyǔ lǎoshī) atau “Dia guru bahasa Mandarinku”.

Bootcamp kali ini semakin mengintensifkan keterampilan speaking dan listening, melalui latihan dialog berulang untuk mempertajam pelafalan pinyin serta menambah kosakata baru yang relevan. Pada aspek reading dan writing, peserta diajak mendalami struktur Hanzi lebih lanjut, termasuk pengenalan radikal sebagai petunjuk makna dan komponen fonetik untuk membaca.

Seperti pertemuan sebelumnya, bootcamp ke-8 dipandu oleh Laoshi Vania yang membahas homework dan pendalaman pinyin, serta Laoshi Rizka yang memandu latihan dialog kontekstual sambil memperkenalkan budaya asal- usul Nian.

“Gimana kemarin PR nya? Terlalu mudah atau terlalu sulit? Atau terlalu banyak atau masih kurang?” tanya Vania Loshi ramah saat membuka kelas zoom.

Krisma, salah satu peserta merespon pertanyaan Vania Laoshi “terlalu banyak Laoshi” balasnya.

Kelas yang interaktif membuat Vania Laoshi memahami kemampuan para peserta dalam penguasaan materi, termasuk homework.

“Baiklah kalau gitu, nanti kita kurangi ya PR nya ya” ucapnya menanggapi respon peserta.

Vania Laoshi melanjutkan pembahasan PR dengan mengoreksi kembali pelafalan pinyin peserta secara langsung. Pinyin tersebut di antaranya 知己 zhījǐ 胜利 shènglì 生活 shēnghuó 商店 shāngdiàn 认识 rènshi 人力 rénlì 时机 shíjī 经理 jīnglǐ 经过 jīngguò 见面 jiànmiàn 临时 línshí 日历 rìlì.

Selepas membahas homework, Vania Loashi melanjutkan membimbing peserta untuk memperdalam pinyin dari kosakata yang telah disiapkan, serta membaca angka dalam Bahasa Mandarin.

Sementara itu, Rizka Laoshi membahas 她女儿今年二十岁  (Tā  nǚ ér  jīn nián èr shí suì) yang memuat kosakata baru. Di antaranya,女儿nǚ ér yang artinya anak perempuan (n.); lalu 几jǐ berarti berapa (pron.); 岁suì artinya usia (m.); 了le yang digunakan di tengah atau akhir kalimat untuk menjelaskan perubahan atau suatu kondisi muncul. (part.); serta 今年jīn nián yang berarti tahun ini (n.).

Rizka Laoshi kemudian melanjutkan dengan pembahasan 文化 atau budaya yang membahas 年的传说 nián de chuán shuō, yakni asal-usul Nian. Ia menjelaskan bahwa Nian berkaitan dengan penanggalan tahun dalam budaya Tionghoa.

“Perayaan Imlek merupakan Perayaan Tahun Baru dalam kalender Lunar atau Kalender pertanian Tiongkok, umumnya juga disebut “过年ɡuò nián. Kalau dalam Bahasa Indonesia seperti Kalender hijriyah dalam Islam” Jelasnya.

Ia menambahkan Kalender Lunar sudah jadi penanggalan hari besar budaya di Tiongkok “Biasanya perayaan-perayaan yang masih dirayakan di Tiongkok itu mengacunya pada kelnder lunar.” Tambahnya.

Rizka Laoshi memaparkan dalam buku 《诗经shī jīnɡ》juga atau dikenal dengan kitab shī jīnɡ bagi umat Khonghucu, hal demikian dijelaskan bahwa setiap pergantian tahun baru, masyarakat pun merayakan dengan kegiatan-kegiatan berdoa, bersilaturrahmi dan makan bersama.

Mandarin bootcamp ke- 8 ditutup dengan quotes pengingat dari Rizka Laoshi. “冰 冻 三 尺,非一日之寒。bīnɡ dònɡ sān chǐfēi yí rì zhī hán yakni Kesuksesan tidak instan, perlu kerja keras dan konsistensi yang Panjang.” Tutupnya.**


Berita LAINNYA