Hati yang Lapang Untuk Hidup Bahagia

Wenshi (WS) Martin (Rohaniwan Agama Khonghucu)

Kehidupan sesorang sebagai makhluk sosial dalam bermasyarakat tidak lepas dari namanya disukai dan tidak disukai. Sehingga, sebaik apa pun seseorang, tetap ada pihak yang tidak menyukainya. 

Meski demikian, janganlah hal tersebut langsung membuat ciut dan merasa rendah diri dan tidak berdaya. Apalagi, jika selalu mendapatkan sindiran, entah sindiran halus maupun terang-terangan dari orang-orang di sekeliling yang notabene sebagai orang yang tidak menyukai kita. Dalam kondisi seperti itu yang harus kita lakukan adalah selalu berfikir positif. Sebab, dengan selalu berfikir positif, kita tidak akan mudah terpancing emosi ketika mendapatkan sindiran dari orang-orang sekitar yang tidak menyukai kita. Meski terkadang menyakitkan hati, namun cobalah untuk berlapang dada. 

Lalu, apa sih yang dimaksud dengan melapangkan dada, dan apa sih manfaatnya bagi kita? Untuk menjawab hal tersebut, sejauh pengetahuan dan pengalaman penulis, melapangkan hati adalah sebagai suatu proses menerima sesuatu atau kondisi yang sesuai maupun yang tidak Sesuai, bahkan bertolak belakang dengan keinginan hati. Perkara melapangkan hati adalah sikap seseorang terhadap sesuatu atau kondisi yang akan dijadikan pijakan atau prinsip dalam menjalani hidup, yang memiliki berbagai manfaat kebaikan.

Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan melapangkan hati, berikut kita akan lihat beberapa manfaat kebaikan dari melapangkan hati. Pertama, terbebas dari sifat mendendam kepada orang lain. Dengan berlapang dada, kita tidak akan ambil pusing dengan segala sindiran yang masuk ke telinga kita. Justru kita dapat mengambil pelajaran berharga dari sindiran tersebut. 

Jika sindiran tersebut positif, ambillah sebagai hikmah berharga untuk hidup kita. Sebaliknya, jika sindiran itu adalah deretan kalimat negatif, maka tidak perlu memasukkannya ke hati. Jadikan lah cambuk bagi kemajuan kita. Karena dengan demikian, dada kita sudah menjadi orang yang beruntung. Sebab, kita telah menjadi pribadi yang tidak mendendam. Sebab, dendam bisa mempengaruhi suasana hati, bahkan bisa membuat hati kian sempit.

Kedua, hidup akan lebih terasa ringan dan tenang. Dengan selalu bersikap lapang hati terhadap sindiran dan perkataan negatif orang lain yang mampir ke telinga kita bahkan terhadap kondisi dan situasi yang kurang baik yang kita terima,  dapat membuat kita lebih fokus memperbaharui diri dengan tidak sibuk memikirkan perkataan negatif orang lain. Sehingga, kita dapat lebih bisa menikmati hidup lebih ringan, tenang dan bahagia.

Ketiga, membuat hidup lebih sehat dan bahagia. Dengan melapangkan hati, kita sudah membebaskan diri dari beban pikiran yang merupakan pemicu dari terganggunya Kesehatan. Dengan hati dan pikiran yang lapang, itu akan dapat membuat tubuh kita sehat dan hidup kita pun akan menjadi lebih bahagia.

Di atas merupakan sebagian manfaat kebaikan dari lapang hati. Lantas, bagaimana cara melapangkan hati sebagaimana diajarkan dalam Agama Khonghucu dan bersumber pada Kitab suci Si Shu?

Pertama, berdoa dan bersyukur. Selalu berdoa dan bersyukur atas semua rahmat karunia Tian yang telah tercurah kepada kehidupan kita yang diajarkan melalui salah satu ayat yang tersurat di dalam kitab Lunyu/ Sabda Suci X : 11: ”Meskipun makan nasi dengan sayur yang sangat sederhana niscaya disembahyangkan….”. Karena dengan selalu berdoa dan bersyukur dapat melapangkan hati dan pikiran serta dapat membuat hidup lebih bahagia.

Kedua, selalu berpikir positif. Daxue VIII :1 mengajarkan kita agar dapat melihat, mengetahui kebaikan pada apa-apa yang kita benci atau tidak kita sukai.Ayat ini mengajarkan kita untuk selalu memiliki pemikiran positif dalam segala hal.

Ketiga, tidak mencampuri urusan orang lain. Kita bisa hidup lebih bahagia dengan tidak mencampuri urusan orang lain. Sehingga kita tahu batasan dan bisa lebih fokus menjalani hidup sendiri dengan hati yang lebih tenang. Seperti yang diajarkan dalam Kitab Mengzi IV B : 9  Mengzi berkata, “Orang yang suka membicarakan ketidak baikan orang lain, entah marabahaya apa yangakan menimpanya.”

Keempat, senantiasa berlaku baik dan Susila. Nabi Kongzi bersabda,”Bila memeriksa kedalam diri sendiri ternyata tidak bernoda, mengapakah harus susah dan khawatir?”(Lunyu XII :4 : 3), Melalui ayat tersebut Nabi Kongzi mengajarkan bahwa jika kita selalu berbuat baik dan kebajikan, maka kita tidak akan mendapatkan masalah  maupun kesulitan  sehingga hati menjadi lapang dan hidup pasti lebih bahagia.

Kelima, senantiasa belajar dan mengembangkan diri. Ketahuilah, hidup ini singkat dan sebentar, janganlah  menghabiskan waktu hanya untuk memikirkan perkataan dan sindiran  yang tidak menentu dari orang-orang sekitar. Fokuslah memperbaiki dan mengembangkan diri sehingga dapat menjadi pribadi yang lebih baik sehingga dapat lebih bnayak memiliki karya, biarlah orang lain lebih mengenal kita karena karya dan kemampuan kita bahkan kecakapan kita untuk menempati suatu kedudukan. 

Ini seperti yang tersurat alam Kitab Lunyu IV :14, Nabi Kongzi bersabda, “Janganlah khawatir tiada kedudukan, berkhawatirlah kalau tidak mempunyai kecakapan untuk suatu kedudukan. Janganlah khawatir tiada orang yang mengetahui dirimu, tetapi berusahalah agar mempunyai kecakapan yang patut diketahui.”

Semoga tulisan sederhana ini dapat membawa manfaat kebaikan bagi sesama dan dapat lebih meneguhkan iman kita sebagai umat Khonghucu. 

 

Wenshi (WS) Martin (Rohaniwan Agama Khonghucu)


Jiangdao LAINNYA

Inti Ajaran Kebajikan Confucius/Kongzi/ Kong Qiu

Menjadi Teladan yang Berkebajikan

Terbesar dan Terbaik

Toleransi di Era Digital 

Li Menyangkut Dimensi Ritual dan Etika 

Tahapan Iman Khonghucu 

Hidup adalah Kumpulan dari Penderitaan