Dr. Ongky Setio Kuncono, SH, SE, MM
Wulun merupakan konsep hubungan teratur Konfusius yang menjadi landasan dalam hubungan hidup berkeluarga, masyarakat dan negara bahkan dunia. Meski Wulun menyangkut hubungan antara raja-menteri, ayah-anak, suami- istri, kakak-adik, kawan-sahabat(Kitab Zhong Yong XIX:8). Namun demikian Wulun berkembang menjadi hubungan antara rohaniwan - umat, guru-murid, dosen-mahasiswa, majikan-buruh, negara-rakyatnya. Dalam hal ini Wulun mencakup semua aspek kehidupan termasuk hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, manusia dengan Tuhannya sebagai dimensi Tian-Di-Ren (Tian-Bumi/Alam Semesta-Manusia). Maka Wulun mencakup aspek Antropokosmis yang menghubungkan Antropologi dengan lingkungan kosmos disamping juga dalam aspek sosiologi.
Manusia sebagai ciptaan Tian melalui Tian ming nya (Firman Tian) adalah tidak lepas dari lingkungan global, disanalah peran Wulun berperan bukan sekedar lingkup keluarga dan masyarakat tapi menyangkup segala hubungan. Wulun menjadi tatanan kehidupan yang dilandasi oleh etika moral Ren Yi Li Zhi (Mengzi) dan juga Xin ( Dong Zhong Shu, dinasti Han). Melalui etika moral diatas Wulun dibangun dan dikembangkan agar terjalin kehidupan harmonis sesuai dengan masyarakat ideal Datong (Liji VII.I:2.Li Yun, p 240-241) yakni terjalin keharmonisan dan kebersamaan Agung. Terwujudlah masyarakat Madani pandangan Khonghucu yakni masyarakat yang adil, makmur, bahagia lahir dan batinnya.
"Bila terselenggara Jalan Suci Yang Agung itu, dunia bawah langit ini didalam kebersamaan ; dipilih orang yang bijak dan mampu, kata-katanya dapat dipercaya, apa yang dibangun /dikerjakan harmonis. Orang tidak hanya kepada orang tua sendiri hormat mengasihi sebagai orang tuanya; tidak hanya kepada anak sendiri menyayangi sebagai anaknya. Menyiapkan bagi yang tua supaya tentram melewatkan hari tua sampai akhir hayatnya; bagi yang muda sehat mendapatkan kesempatan untuk berkarya dan bagi remaja mendapatkan pengasuhnya. Kepada janda, balu, yatim-piatu, yang sebatang kara dan yang sedang sakit, semuanya mendapatkan perawatan.Yang pria mendapatkan pekerjaan yang tepat, yang wanita memiliki rumah tempatnya pulang. Barang-barang berharga tidak dibiarkan tercampak ditanah, tetapi juga tidak untuk disimpan bagi diri sendiri. Orang tidak suka tidak menggunakan tenaga / kemampuannya, tetapi tetapi tidak hanya untuk diri sendiri. Maka segala upaya yang mementingkan diri sendiri ditekan dan tidak dibiarkan berkembang; perampok, pencuri, pengacau dan pengkhianat menghentikan perbuatannya, maka pintu luar pun tidak perlu ditutup. Demikianlah yang dinamakan Kebersamaan Agung"( Kitab Li Ji ).
Peran Junzi (manusia insan kamil) dengan Zhong Shu (Satya dan Tepasarira) sebagai golden rule ikut menompang terjalinnya tujuan mulia(damai dunia). Dalam hal ini semua insan manusia harus menjalankan dimulai dari diri sendiri dalam pembinaan diri. Sehinga demikian Wulun yang juga menjadi pedoman dalam hidup bermasyarakat akan terwujud nyata sesuai dengan visi Konfusius. Dalam hal ini Wulun selama ribuan tahun telah membudaya dan bertahan sebagai salah satu konsep yang membumi paling kuat dan membentuk kehidupan moral orang Tionghoa. Bila Wulun dijalankan dengan benar dan dilandasi Etika moral dari Tuhan Xing (Roh Kebajikan), maka akan terwujud masyarakat Datong sebagai msayarakat ideal Khonghucu.
Rarick pernah meneliti(Ongky SK,Disertasi, 2013) ada kaitan antara Lima Kebajikan Konfusius (Cinta Kasih, Kesusilaan, Kebenaran, Kebijaksanaan, dan Kepercayaan) dengan Wulun(Lima hubungan kemasyarakatan) dan hubungan Wulun dengan Lima Etika Kerja Konfusius (kerja keras, hemat, tekun, disiplin & ulet serta loyal & setia). Maka Wulun disamping sebagai pedoman hubungan kemasyarakatan juga menjadi etika moral yang dapat digunakan dalam mejalin masyarakat damai sejahtera dan sukses. Hubungan Wulun yang baik sebagai teladan dalam menjalin hubungan baik antara perusahaan dan pelanggan sehingga akan meningkatkan kinerja yang baik pula. Dalam kehidupan modern saat sekarang Wulun menjadi grand teori dalam isu ketenagakerjaan yang menyangkut permasalahan antara buruh dan majikan. Wulun bisa juga memecahkan isu sentral tentang permasalahan waris, hubungan harmonis termasuk sexualitas suami istri (watak cia) dan lain-lain.