Perspektif Khonghucu

Membangun Kerukunan Intern Umat Beragama, Antar Umat Beragama dengan Pemerintah

Sekilas

Manusia adalah makhluk sosial yang hidup berkumpul dan berkelompok. Berkelompoknya manusia dengan berbagai latar belakang, seperti : suku, agama, profesi, hobbi dan lain-lain. Dalam berkumpul dan berkelompok ini bisa terjadi perselisihan atau gesekan baik di dalam kelompok itu sendiri maupun dengan pihak-pihak di luar kelompok. Perselisihan dapat terjadi dalam skala kecil maupun besar dalam waktu singkat atau jangka panjang dan bahkan menimbulkan dendam secara turun-temurun.

Dalam kehidupan secara naluriah setiap orang mendambakan ketenangan dan kedamaian. Rasa tenang dan damai akan dapat memberikan semangat dan kekuatan bagi setiap orang dalam menghadapi setiap tantangan hidup. Rasa tenang dan damai ini juga akan memunculkan kreativitas dan efektivitas dalam bekerja bagi setiap orang.

Kerukunan Intern

Setiap orang memiliki pendapat sendiri sesuai dengan kondisi di dalam keluarga, pendidikan, pergaulan, pengalaman hidup dan lain-lain. Di dalam setiap kelompok secara intern pasti ada perbedaan pendapat walaupun sedikit, demikian juga halnya di dalam suatu kelompok agama. Perbedaan-perbedaan pendapat ini dari waktu ke waktu akan selalu ada dan tidak dapat dihilangkan. Pada dasarnya, Kita tidak perlu menghilangkan perbedaan pendapat. Karena pada dasarnya setiap individu bersifat unik sehingga setiap orang berbeda dari yang lainnya.

Cara satu-satunya untuk membangun kerukunan dalam kelompok secara intern yang memiliki banyak perbedaan adalah dengan membuka komunikasi yang luwes sehingga timbul keakraban. Setelah timbul rasa akrab dari setiap orang maka pintu penghalang individu berupa ego akan terbuka sehingga setiap orang dalam kelompok tidak akan terlalu sensitif dan dapat lebih luwes menerima individu lainnya.

Di dalam kitab Lun Yu XIII : 23

 zi  yuē :  jūn zǐ hé ér bù tóng , xiǎo rén tóng ér bù hé

子 曰 : 君 子 和 而 不 同 , 小 人 同而 不 和

Nabi bersabda, “Seorang Junzi dapat rukun meski tidak dapat sama; seorang rendah budi dapat sama meski tidak dapat rukun.”

Kerukunan Antar Umat Beragama

Di dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara di mana terdapat berbagai kelompok yang terbentuk karena perbedaan dan persamaan dari individu-individu yang ada di dalamnya. Maka cara bergaul itu akan semakin berbeda.

Dalam pergaulan antar agama yang berbeda Kita perlu berkomunikasi untuk mengakrabkan diri. Kita juga perlu saling belajar mengenai tata cara, kebiasaan dan ajaran yang berbeda. Namun di dalam berhubungan dan berkomunikasi ada beberapa hal yang harus dihindari, yaitu :

Jangan merasa lebih tahu dengan agama orang lain dan berusaha mendebatnya

Institusi agama jangan sekali-kali melaksanakan ritual atau perayaan terhadap hari raya agama lain

Di dalam kitab Lun Yu XV : 40

zi  yuē : dào bù tóng , bú xiāng wéi móu

子 曰 : 道 不 同 , 不 相 為 謀

Nabi bersabda, “Kalau berlainan Dao (Agama), tidak usah saling berdebat”

Kerukunan Umat Beragama dan Pemerintah

Di dalam hubungan antar Umat beragama dan pemerintah harus dibangun rasa saling percaya dan melayani seperti hubungan antara atasan dan bawahan. Pemerintah sebagai atasan atau pemimpin memberikan arahan dan mengayomi umat beragama. Sedangkan umat beragama bekerja dengan sebaik-baiknya untuk memberikan hasil yang terbaik sehingga dapat memberikan ketenangan dan kedamaian bagi semua pihak. Berusahalah untuk selalu memberikan yang terbaik dan jangan selalu berpikir bahwa dirinya dizalimi.

Kedua pihak harus saling membuka diri sehingga dapat diperoleh saling pengertian.

Di dalam Lun Yu XII : 19 : 2

zǐ yù shàn , ér mín shàn yĭ !  jūn zǐ zhī dé , fēng , xiǎo rén zhī dé , cǎo ; cǎo , shàng zhī fěng

子 欲 善 , 而 民 善 矣 ! 君 子 之 德 , 風 , 小 人 之 德 , 草 ; 草 , 上 之 風 ,

bì yǎn

必 偃

Bila kamu berbuat baik, niscaya rakyat akan mengikuti berbuat baik. Kebajikan seorang pembesar laksana angin, dan Kebajikan rakyat laksana rumput. Ke mana angin bertiup, ke situ rumput mengarah.

 

Js. Sukotjo Sastronegoro Bambang, ST.


Jiangdao LAINNYA

Inti Ajaran Kebaikan Confucius/Kongzi/ Kong Qiu

Menjadi Teladan yang Berkebajikan

Terbesar dan Terbaik

Toleransi di Era Digital 

Li Menyangkut Dimensi Ritual dan Etika 

Tahapan Iman Khonghucu 

Hidup adalah Kumpulan dari Penderitaan