Terbesar dan Terbaik

Terbesar dan Terbaik

Dr. Drs. Ws. Ongky Setio Kuncono,SH, SE, MM, MBA, MSc

Penulis: Dr. Drs. Ws. Ongky Setio Kuncono,SH, SE, MM, MBA, MSc

Terbesar, terbaik dan sempurna adalah idialisme yang harus ditempuh oleh seseorang. Setiap orang yang ingin sukses dalam hidupnya tentu menggapai cita-cita tertinggi. Apakah cita-cita itu tercapai atau tidak, manusia harus memilikinya dan mengejarnya sekuat tenaga. Maka cita-cita tidak boleh dibatasi, semangat jangan pula dihalangi, manusia dengan membina diri secara terus menerus menyempurnakan diri dalam rangka mencapai cita. Confucius mengajarkan kita semua untuk menjadi Junzi yang memiliki semangat tinggi, tidak putus asa dan selalu menggapai cita-cita tertinggi dalam menggapai kesempurnaan. Dalam bidang apa saja baik bisnis, organisasi, keagamaan selalu menjadi terdepan dan terbaik. Maka apa yang dikatakan Confucius "jika orang lain bisa melakukan sesuatu dalam sepuluh kali, diri sendiri harus berani melakukan seratus kali. Jika orang lain berani melakukan seratus kali, maka diri sendiri harus berani melakukan seribu kali." Ungkapan yang mengandung motivasi dan mendorong seseorang harus melakukannya terbaik. Motivasi semacam itulah yang menjadikan katakter Junzi harus berani melangkah lebih dari orang lain. Dalam konteks berpikir strategis adalah melakukan terbaik "number one". Semuanya harus nomor satu dan bisa  membedakan dengan lainnya. Dalam dunia pariwisata misalnya semuanya serba bersaing. Seorang akan dihadapkan pada pilihan mau pergi ke Indonesia di Bali atau ke Thailand di Pataya atau ke Malaysia di Genting. Semuanya saling berlomba untuk melakukan terbaik, nomor satu. Misalnya di Singapore dengan Marina Bay Sand kita temukan kolam renang  terbesar di lantai 57, seolah berenang diangkasa. Di Malaysia kita temukan Hotel Terbesar Dunia dengan 7.351 kamar di Genting, di Bali kita temukan jembatan kaca dan Cafe terbesar Atlas di wilayah Canggu. Semuanya berlomba menjadi terdepan. Inilah yang dikatakan bahwa menjadi terbaik dan terbesar kadang diperlukan dalam memacu manusia untuk menggapai kemajuan. 

Di era globalisasi saat sekarang semua orang menginginkan menjadi pioner, menjadi teladan terdepan. Semua itu adalah bentuk dari terdepan secara hardware(kasat mata). Alangkah baik jika kita semua juga mengejar terdepan dalam bentuk software. Terdepan dalam tingkah laku dan perbuatan, menjadi teladan dalam kebaikan etika moral menjadi orang Junzi yang hidupnya bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, negara bahkan dunia. Marilah berlomba lomba dalam hal kebaikan agar dunia ini menjadi maju demi martabat kemanusiaan. 

Perbaikan dalam hal kebaikan, melalui belajar dan membina diri, mendekatkan diri pada Tian, Tuhan YME menjadi seorang yang beriman. "Zhong Shu," satya kepada Tuhan secara verikal, dan mampu menjalin "Wulun'( hubungan kemanusiaan) secara horisontal. Dengan cara semacam itulah keharnonisan akan tercapai, semua makhluk hidup akan bahagia seperti cita-cita Datong sebagai misi dan visi  Konfusius. Semoga berhasil.Shanzai. ( Genting, Malaysia 15 Juli 2023 ).


Jiangdao LAINNYA

Terbesar dan Terbaik

Toleransi di Era Digital 

Li Menyangkut Dimensi Ritual dan Etika 

Tahapan Iman Khonghucu 

Hidup adalah Kumpulan dari Penderitaan

Hubungan Wulun dan Datong

Tempat yang Mencerahkan