Dzikir Kebangsaan 80 Tahun Kemerdekaan, Pusbimdik Khonghucu Ajak Umat Gelar Doa Bersama

Umat Khonghucu Memanjatkan Doa bersama, 80 Tahun Kemerdekaan

Jakarta (Pusbimdik) - Kementerian Agama RI gelar dzikir kebangsaan menjelang 80 tahun kemerdekaan Indonesia di Tugu Proklamasi, Jakarta (01/08/25). Dzikir dan doa bersama diikuti oleh masyarakat umum serta umat-umat dari Agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu.

Dalam peringatannya, doa bersama turut dicurahkan oleh tokoh lintas Agama dari setiap Agama di Indonesia untuk menyampaikan permohonan dan harapan mendalam kepada Tuhan yang Maha Esa, menjelang 80 tahun Indonesia Merdeka.

Menterian Agama Nasaruddin Umar membuka acara dzikir kebangsaan serta turut mengajak seluruh masyarakat yang hadir untuk mengheningkan doa-doa yang dipanjatkan oleh tokoh lintas agama.

“Mari mengheningkan sejenak doa-doa yang dipanjatkan dengan tulus oleh tokoh lintas Agama pada malam ini, supaya jadi satu bukti bahwa kita punya tekad yang sama untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia kita yang tercinta ini.” ajaknya.

Ia juga mengingatkan bahwa Kemerdekaan Indonesia di usia 80 tahun selayaknya memiliki makna kemerdekaan yang luas. “Kemerdekaan bukan sekadar lepas dari penjajahan fisik, tetapi juga pelepasan dari segala bentuk penindasan dan ketertindasan jiwa.” ujarnya.

Dzikir kebangsaan turut dihadiri oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Wakil Menteri Sekretaris Negara, Ketua MUI, serta tokoh-tokoh lintas Agama.

Sebanyak 100 umat dari perwakilan Agama Khonghucu dari berbagai daerah di Jabodetabek, hadir untuk memanjatkan doa bersama menjelang 80 tahun Indonesia Merdeka.**


Berita LAINNYA